Mengandalkan pemasukan dari living allowance uang beasiswa setiap bulan untuk menutup seeeeeluruh kebutuhan biasanya ga jadi masalah, pun dengan bulan ini. Tapi, dihitung-hitung ternyata semakin ke sini ada peningkatan kebutuhan saya setiap bulannya (apalagi kalau banyak kondangan, otomatis kan harus ngado-ngado tuh ). Yuph, sebenarnya uang bulanan justru emang banyak disedot buat post-post kayak gituan, bukan yang primer-primer yang kita bakal mati kalo itu ga dipenuhi, hi…
Akhirnya, dua perempuan itu pun curhat (salah satunya saya). Eits,,, ternyata dua-duanya punya masalah yang sama, sama-sama ingin menambah uang saku bulanan . Kalau uang saku nambah, uang untuk shodaqoh juga insya Alloh bisa nambah kan . Dan tersetuslah ide untuk bikin bisnis kecil-kecilan, dagang-dagangan (mau jadi Siti Khodijjah jaman modern ceritanya). Pilihan pun kami jatuhkan pada bisnis online. Katanya sih, banyak yang bilang itu menjanjikan. Saya pun mencoba menanyakan langkah-langkah yang harus dilakukan kalau kita mau mulai berbisnis itu pada seorang kakak tingkat saya (beliau sudah lulus dan kini bergelut di dunia bisnis). “Kak, langkah-langkah apa aja sih yang harus kita lakuin kalau mau mulai bisnis, online terutama?”, kurang lebih begitu pertanyaan yang saya sampaikan padanya via SMS. Dan jawaban dari beliau adalah:
“Bikin bisnis plan dulu, intinya pertanyaan ini harus terjawab dengan detail:
- Target pasarnya siapa? Prospeknya?
- Siapa saja kompetitornya?
- Kelebihan produk kita dibanding kompetitor?
- Operasionalnya gimana?
- Kita harus invest berapa?
- Jual berapa?
- Partner/suppliernya gimana?