Akhir Cerita Sang Sanguinis dan Melankolis

Sang sanguinis sepertinya tengah dibebani berbagai ujian. Gelak tawanya tak lagi terdengar. Tak teramati lagi keadaan hatinya. Ia memilih untuk menyepi mencari ketenangan, atau sebenarnya berusaha mengelak dari garisnya?

Rasa bersalah karena tak mampu menepati janji begitu menyisihkan dirinya dari jalan sang melankolis. Jarak antara mereka semakin jauh saja. Bukan, bukan melankolis yang menjauhinya. Sanguinis memang terlalu perasa hingga beranggapan bahwa melankolis tak akan mau lagi melihatnya berjalan bersama dirinya. Sanguinis memang selalu membangun kerapuhannya sendiri.

Baca lebih lanjut